Kecintaan Nabi Muhammad kepada umatnya memang sudah tidak diragukan lagi. Beliau sering memohon kepada Allah agar mengampuni dosa umatnya, tidak memberikan syariat yang berat, dan mendapatkan limpahan pahala dari amal-amal yang dilakukan oleh umatnya.
Termasuk juga upaya Rasulullah yang menawar pahala yang
diberikan oleh Allah kepada umatnya. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Mawa'idh
al-'Ushfuriyah, Syeikh Muhammad bin Abi Bakar menuliskan suatu hadits yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar. Pada suatu ketika sebuah ayat turun:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah: 7)
Rasulullah berkata, “Ya Rabb ini sedikit menurut haknya
umatku”. Allah berkata, “Jika engkau menganggap ini sedikit maka satu
kebaikan akan dibalas dengan dua kebaikan.” Maka turunlah firman Allah:
أُولَٰئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُم مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا
“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran
mereka.” (QS. Al-Qashash: 54)
Rasulullah berkata, “Ya Rabb ini sedikit menurut hak
umatku.” Allah berkata, “Kalau begitu satu kebaikan dibalas 10 kali lipat.”
Maka turunlah ayat:
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An'am: 160).
Rasulullah berkata lagi, “Ya Rabb ini juga (masih) sedikit
menurut hak umatku.” Allah lalu menanggapi, “Kalau begitu satu kebaikan dibalas
700 kali lipat.” Seketika turunlah ayat:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ
وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah: 261).
Rasulullah melanjutkan, “Ya Rabb tambahkanlah kepada
umatku.” Lalu turunlah ayat:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا
فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. Al-Baqarah,
245)
Rasulullah berkata lagi, “Ya Rabb tambahkanlah kepada
umatku.” Lalu turunlah ayat:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 10).
Sehingga pada suatu ketika datanglah hadits yang berisi
tentang keterangan barangsiapa yang bersedekah sebiji kurma, maka kelak di Hari
Kiamat ia dibalas sebesar gunung.
Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar