Telah sampai
kepada kita berita bahwa seseorang datang kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib ra
seraya berkata, “Sebutkanlah kepada kami ciri-ciri dunia.”
Maka, Ali ra
pun menjawab, “Dunia tidak lain adalah suatu tempat yang
awalnya adalah kesusahan dan akhirnya adalah kehancuran. Yang halal darinya
akan dihisab dan yang haram darinya akan diberi hukuman. Yang kaya di dalamnya
terkena fitnah dan yang fakir di dalamnya bersedih hati.”
Tegukan
Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam kitab Al-Aqdul Farid, 3/130.
Melalui
ucapannya ini, Sayidina Ali bin Abi Thalib ra
menjelaskan kepada kita tentang ciri-ciri dunia. Perhatikanlah penjelasan Sayidina Ali ra tersebut. Apakah kita menemukan penjelasan dari beliau
bahwa dunia bisa dijadikan sandaran untuk memperoleh kebahagiaan? Sekali-kali
tidak. Dunia tidak akan mampu memberikan kebahagiaan hakiki bagi manusia. Dunia
hanya menampilkan segala sesuatu yang bersifat semu dan sementara bagi kita.
Hanya orang-orang yang bersyahwat kepada dunia yang memandang dunia sebagai
sumber kebahagiaan.
Sayidina Ali ra katakan pada kita bahwa dunia adalah tempat yang pada
awalnya adalah kesusahan dan akhirnya kehancuran. Adakah
pilihan yang bisa kita ambil dari keadaan seperti itu? Bahkan selanjutnya
beliau katakan, yang halal dari dunia akan dihisab dan yang haram darinya akan
mendapat hukuman; yang kaya mendapat fitnah dan yang fakir akan mengalami
kesedihan hati.
Sekali lagi,
mungkinkah kita bisa memilih di antara pilihan-pilihan seperti itu? Rasanya tak
mungkin kita bisa mengambil satu pilihan pun.
Lalu, apa
arti nasihat ini?
Artinya,
kita diingatkan oleh Sayidina Ali bin Abi Thalib ra
agar tidak menggantungkan harapan dan dambaan terhadap dunia. Tak ada apa pun
yang bernilai di dalamnya. Dunia hanyalah sarana, bukan tujuan. Jangan terlalu
mendambanya karena ia bukan akhir segalanya.
0 komentar:
Posting Komentar