Jumat, 25 Mei 2018

Di Antara Surga dan Neraka



Sayidina Utsman bin Affan ra pernah berkata:

“Seandainya aku berada di antara surga dan neraka, sementara aku belum tahu ke mana di antara keduanya aku akan diperintahkan, maka sungguh aku akan memilih menjadi api sebelum aku mengetahui ke mana aku dimasukkan di antara keduanya.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Tahdzib Hilyatil Auliya’, 1/78.

Sebenarnya ungkapan Sayidina Utsman bin Affan ra ini menggambarkan rasa takutnya yang begitu mendalam terhadap siksaan Allah di dalam neraka. Ia telah mengetahui dengan pengetahuan yang benar tentang dahsyatnya azab neraka yang disediakan Allah bagi orang-orang yang ingkar kepada-Nya. 

Anda bisa bayangkan, Sayidina Utsman ra yang telah dijamin masuk surga itu ternyata memiliki ketakutan yang luar biasa terhadap siksa neraka. Ketakutan beliau ini pastinya melebihi rasa takut yang kita miliki terhadap siksa Allah itu, padahal Allah tak pernah memberikan jaminan pada kita untuk masuk ke dalam surga. 

Rasa takut itu tergambar dalam ungkapannya, “…aku akan memilih menjadi api..”, artinya, seandainya pada akhirnya ia diperintahkan Allah untuk masuk neraka, maka sebelum perintah itu disampaikan padanya, ia akan memilih menjadi api, sehingga tidak merasakan kepedihan siksa itu. Meskipun demikian, tidaklah Utsman ra akan masuk ke dalam neraka, karena Allah telah menjaminnya sebagai penghuni surga.

Jika kita bandingkan amal saleh yang kita miliki dengan amal saleh yang dimiliki Sayidina Utsman bin Affan ra, bukankah kita lebih layak untuk memiliki rasa takut yang luar biasa itu daripada beliau? Namun kenyataannya, mengapa kita tidak merasa takut seperti yang dirasakan Sayidina Utsman ra? Jawabannya, karena kita tidak terlalu memperhatikan persoalan akhirat. Maka, ada baiknya mulai saat ini kita tidak hanya mengurus yang fana ini, namun meluangkan waktu kita untuk merenungkan segala kemungkinan yang akan kita hadapi saat kita berada di negeri akhirat, sebuah negeri yang sudah pasti kita akan sampai ke sana.

0 komentar:

Posting Komentar