Habib bin
Dhamrah bercerita, “Ketika detik-detik kematian menjemput seorang anak Abu
Bakar Ash-Shiddiq ra, pandangan anak itu tertuju ke arah bantalnya. Ketika anak itu telah benar-benar
meninggal dunia, mereka berkata kepada Abu Bakar, “Kami melihat anakmu
menyimpan sesuatu di bawah bantalnya.”
“Angkatlah!”
perintah Abu
Bakar.
Lalu,
orang-orang mengangkatnya dari bantalnya, dan mendapatkan uang lima dinar di
bawahnya. Maka, Abu Bakar memukulkan satu tangannya kepada tangan yang lain
seraya mengucapkan istirja’:
“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Sesungguhnya kami milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Aku
tak pernah berpikir bahwa engkau akan berkembang dengannya.”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Az-Zuhdu, halaman 140.
Intinya adalah mengingatkan pada kita bahwa sebanyak apa pun harta yang
kita kumpulkan di dunia ini, tatkala kematian itu tiba, niscaya sedikit pun ia
takkan bermanfaat bagi kita. Satu peristiwa yang pasti akan kita alami
adalah kematian. Kematian merupakan cara Tuhan mengembalikan kita kepada-Nya
dan memisahkan kita dari ketergantungan terhadap dunia.
Maka,
jalanilah hidup di dunia ini semaksimal mungkin dengan hanya mengerjakan segala
sesuatu yang menghasilkan pahala di sisi Tuhan. Jangan terlalu banyak berharap
pada dunia dan jangan mendamba padanya. Tak terlarang bagi kita untuk meraih
keuntungan dan kebahagiaan di dunia ini, tapi harus tetap diingat keberuntungan
dan kebahagiaan hakiki adalah di akhirat, saat kita menghadap Allah Swt.
Kalau saat
ini Anda menjalani hidup bergelimang harta, sungguh itu bentuk kemurahan Tuhan
kepada Anda. Tapi tetaplah untuk mengingat bahwa semua itu takkan bermanfaat
bagi Anda saat kematian datang menghampiri. Agar harta itu bermanfaat bagi Anda
kelak, maka belanjakanlah ia di jalan Allah, karena itulah sesungguhnya yang
menjadi harta Anda di sisi-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar