Minggu, 06 Mei 2018

Mengapa Kita Mendapat Bagian dari Dunia?


Dalam sebuah khutbahnya, Sayidina ‘Utsman bin Affan ra pernah berkata:

“Sesungguhnya (tujuan) Allah memberi kalian bagian dari dunia adalah agar kalian memanfaatkannya untuk mencari akhirat, dan Allah tidak memberi kalian dunia agar kalian sibuk mengurusinya. Sesungguhnya dunia itu fana dan akhirat itu kekal. Janganlah sampai yang fana itu membuat kalian mengenyampingkan akhirat, dan jangan pula menyibukkan diri kalian dari yang kekal. Sesungguhnya dunia itu akan berakhir dan kalian semua akan dikembalikan kepada Allah.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah, 7/234.

Di sini Sayidina ‘Utsman bin Affan ra memberi pesan pada kita agar jangan terkelabui oleh dunia. Kita memiliki bagian yang sengaja disediakan Allah untuk kita dari dunia, tujuannya agar kita memanfaatkannya sebagai sarana memperoleh kebahagiaan hidup di akhirat. Dunia bukanlah tujuan, melainkan media untuk menggapai tujuan, yakni akhirat. 

Allah Swt memberikan kepada kita bagian dari dunia bukan untuk membuat kita menjadi sibuk mengurusnya. Apabila Anda menumpahkan seluruh perhatian Anda untuk mengurus dunia, yakinlah bahwa Anda tidak akan mampu mengurus seluruhnya. Yang akan Anda alami adalah merasa tidak cukup waktu 24 jam sehari semalam untuk menyelesaikan persoalan dunia. Akibatnya, berbagai kewajiban Anda baik yang terkait dengan keluarga, masyarakat, bahkan yang berhubungan dengan Tuhan akan terbengkalai. Jika itu yang terjadi, alamat Anda akan mengabaikan persoalan akhirat, yang sesungguhnya kelak menjadi tempat kembali Anda.

Kebanyakan manusia telah tertipu oleh dunia. Mereka lebih memilih meraih yang fana daripada yang kekal. Padahal, jika ada manusia yang lebih mementingkan urusan dunia, maka ia takkan memperoleh apa pun kelak di akhirat. Namun tidak demikian dengan urusan akhirat. Barangsiapa yang dalam hidupnya lebih memperhatikan urusan-urusan yang bersifat ukhrawi, maka ia tetap akan mendapatkan bagiannya dari dunia, dan dia akan selamat dalam kehidupannya di dunia dan di akhirat.

Ketahuilah, kembalinya kita ke negeri akhirat, menghadap keharibaan Allah Swt merupakan sebuah keniscayaan. Tidak seorang pun dari manusia yang sanggup menolaknya. Kalau sudah begitu, bukankah lebih baik bagi kita untuk mempersiapkan diri menyongsong sesuatu yang pasti daripada yang tidak pasti? Maka, ambillah bagian Anda dari dunia, karena Allah memang menyiapkannya untuk Anda. Namun dunia tidaklah diciptakan Allah untuk memberikan kepuasan pada Anda. Dunia hanyalah sarana untuk menggapai sesuatu yang jauh lebih memuaskan di kehidupan Anda kelak di akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar