Utsman
bin Affan ra dalam sebuah khutbahnya pernah berkata:
“Wahai
manusia, bertakwalah kalian kepada Allah karena sesungguhnya takwa kepada Allah
merupakan keberuntungan. Dan sesungguhnya orang yang paling cerdas adalah orang
yang menghisab dirinya sendiri dan beramal untuk sesuatu setelah ia mati dan
mencari cahaya Allah untuk menghadapi kegelapan alam kubur. Hendaknya seorang
hamba itu takut jika Allah menjadikan buta setelah dirinya dijadikan bisa
melihat. Dan ketahuilah bahwa barangsiapa yang tidak takut kepada Allah saat
senang, lalu kepada siapa ia berharap ketika ia berada dalam kesulitan?”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam kitab Al-Bidayah
wan Nihayah, 7/234.
Utsman
bin Affan ra mengingatkan kita untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala,
karena tak ada apa pun yang dihasilkan oleh perilaku takwa kepada-Nya selain
keberuntungan. Sungguh tak pernah sedikit pun kerugian menghampiri hamba-hamba
Allah yang bertakwa kepada-Nya.
Bentuk-bentuk nyata perilaku seorang hamba yang bertakwa
kepada Allah adalah menghisab dirinya terlebih dahulu di dunia ini sebelum tiba
saatnya bagi Allah untuk memperhitungkan segala amal perbuatannya. Utsman
ra mengatakan menghisab diri sendiri di dunia ini merupakan perilaku yang
cerdas. Menghisap diri artinya menimbang dengan benar antara amal saleh dan
kemaksiatan yang telah dilakukannya, sehingga ia mengetahui mana yang lebih
banyak di antara keduanya.
Jika penghisaban itu dilakukan di dunia ini, lalu ia
menemukan bahwa kemaksiatan yang telah dikerjakannya ternyata jauh lebih banyak
daripada amal salehnya, maka masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat dan
memperbanyak catatan amal saleh, sehingga kemaksiatannya menjadi jauh lebih
sedikit dibanding kebajikannya. Namun, jika di dunia ini ia lalai menghisab
dirinya, hingga kemudian Allah menghisabnya, dan ditemukan kemaksiatannya jauh
lebih banyak daripada amal salehnya, maka tak ada lagi waktu untuk bertaubat
dan berbuat baik. Saat itu kecelakaanlah baginya dan hanya akan menyisakan
penyesalan panjang tanpa ujung. Sementara, penyesalan saat itu sudah tidak
berarti lagi. Itulah sebabnya dikatakan bahwa menghisab diri sendiri di dunia
ini merupakan perilaku cerdas, karena hanya orang-orang cerdaslah yang mampu
melakukannya.
Bentuk lainnya dari perilaku hamba Allah yang bertakwa
adalah beramal untuk meraih kebahagiaan setelah kematiannya dan berusaha
memperoleh cahaya dari Allah guna menerangi kegelapan alam kubur yang pasti
segera dimasukinya. Sungguh ini merupakan hal penting dan mendesak
untuk kita lakukan. Tak ada waktu lagi bagi kita untuk menunda-nunda melakukan
segala macam amal yang bisa menyebabkan kita bahagia setelah kematian. Tak ada
lagi kesempatan lain bagi kita selain saat ini untuk segera beramal yang
membuat Allah ridha memberikan kepada kita cahaya-Nya yang akan menerangi
gelapnya alam barzah.
Seorang
hamba Allah yang bertakwa akan senantiasa takut kepada-Nya dalam kondisi apa
pun dan di mana pun. Baginya tidak ada tempat dan keadaan yang bisa membuatnya
luput dari pandangan Allah. Jika ia berada dalam keadaan senang dan bahagia, ia
selalu sadar bahwa keadaan itu merupakan anugerah Allah, bukan hasil ciptaannya
untuk dirinya sendiri. Itulah sebabnya ia tak pernah melupakan Allah.
Ketahuilah, orang yang sering lupa kepada Allah saat ia berada dalam kesenangan dan kebahagiaan, maka Allah akan melupakannya saat ia berada dalam kesulitan dan kesedihan. Jika Allah telah melupakannya, masihkah ada yang mampu menolongnya? Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan ingatlah Dia dalam keadaan apa pun dari kehidupan yang Anda jalani. Semoga Anda termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang beruntung.
Ketahuilah, orang yang sering lupa kepada Allah saat ia berada dalam kesenangan dan kebahagiaan, maka Allah akan melupakannya saat ia berada dalam kesulitan dan kesedihan. Jika Allah telah melupakannya, masihkah ada yang mampu menolongnya? Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan ingatlah Dia dalam keadaan apa pun dari kehidupan yang Anda jalani. Semoga Anda termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang beruntung.
0 komentar:
Posting Komentar