Sabtu, 21 April 2018

Jagalah Nikmat yang Diberikan Padamu



Telah sampai kepada kita berita tentang sepucuk surat yang pernah ditulis oleh Umar bin Khaththab ra kepada ‘Utbah bin Ghazwan ra, salah seorang gubernurnya yang memerintah di Bashrah. Pada surat itu Umar ra menuliskan:

“Amma ba’du…, sekarang engkau telah menjadi seorang pemimpin. Jika engkau mengatakan sesuatu, maka akan didengarkan; dan jika engkau memerintahkan sesuatu, pasti akan dilaksanakan. 

Duhai, alangkah indahnya nikmat tersebut, jika tidak membuatmu merasa lebih daripada kemampuanmu yang sebenarnya, dan tidak membuatmu menzalimi orang lain. Maka, jagalah nikmat yang diberikan Allah padamu itu, melebihi engkau menjaga dirimu dari musibah. Janganlah engkau tertipu dan terpedaya olehnya, yang nantinya akan menjadikanmu berada dalam kehinaan. Wassalam…”




Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Al-Aqdul Farid, III/111.

Meskipun nasihat dalam surat itu ditujukan kepada ‘Utbah bin Ghazwan ra, namun kita pun harus mampu mengambil pelajaran darinya dan menjadikannya sebagai nasihat bagi diri kita. Di sini Umar ra mengingatkan ‘Utbah ra agar bersyukur atas nikmat kepemimpinan yang diamanahkan Allah padanya. Caranya adalah dengan menjaga diri agar tidak berlaku sewenang-wenang dan zalim terhadap orang-orang yang dipimpinnya.

Kita pun sesungguhnya adalah para pemimpin, minimal untuk keluarga kita atau bahkan untuk diri kita sendiri. Kalau Anda adalah pemimpin untuk diri Anda sendiri, berbuat adillah padanya. Jangan zalimi diri dengan memerintahkan kepadanya melakukan sesuatu yang mengundang murka Allah Ta’ala. Bila Anda senantiasa memenuhi kebutuhan fisik Anda, maka hendaklah Anda adil dengan juga memenuhi kebutuhan ruhani Anda. Jangan biarkan diri Anda berbuat sesuatu yang justru merugikan kehidupan Anda sendiri.

Kepemimpinan sesungguhnya hanyalah satu di antara sekian banyak nikmat yang dianugerahkan Tuhan pada kita. Apa pun bentuk nikmat yang saat ini Anda terima dari Tuhan, jagalah ia dengan cara menggunakannya untuk sesuatu yang mengundang turunnya berkah Allah dalam kehidupan Anda. Selama nikmat-nikmat itu tidak kita pergunakan untuk menzalimi orang lain, sungguh ia adalah sesuatu yang indah.

Oleh karena itu, mulai detik ini, mari kita bermuhasabah. Perhatikan betapa hidup kita tak pernah lepas dari nikmat Tuhan. Kalau Anda sudah menemukan bentuk-bentuk kenikmatan itu, jagalah ia dengan mempergunakannya untuk meningkatkan ketakwaan diri kepada Allah Sang Pemberi nikmat.

0 komentar:

Posting Komentar