‘Aisyah ra
berkisah kepada kita. Katanya, “Suatu ketika aku memakai baju besi baruku. Aku
terus memandanginya dan merasa kagum terhadapnya.
Lalu, Abu
Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, ‘Apa yang engkau lihat?! Sesungguhnya Allah
tidak melihat kepadamu!!!’
Aku bertanya, ‘Kenapa bisa begitu?’
Abu Bakar ra menjawab, ‘Tidakkah engkau ketahui, ketika seorang hamba
dihinggapi rasa takjub terhadap perhiasan dunia, maka Allah Swt murka kepadanya
hingga Dia memisahkan perhiasan itu dengannya.”
Aisyah
berkata, ‘Lalu, aku lepas pakaian itu dan aku sedekahkan.’
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, ‘Mudah-mudahan yang engkau lakukan
bisa menghapus dosa-dosamu.’”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Tahdzibu Hilyatil Auliya’, I/60.
Perhiasan
dunia memang selalu menarik bagi siapa pun yang menatapnya penuh hasrat
memiliki. Namun, keadaannya yang demikian itu tetaplah tidak akan mampu membawa
siapa pun yang memilikinya atau mengaguminya ke jenjang kemuliaan. Kepada
‘Asiyah ra yang terkagum-kagum menatap baju besi baru miliknya, Abu Bakar
Ash-Shiddiq ra memberikan nasihat agar tidak melakukan hal yang seperti itu.
Menurut beliau, rasa takjub yang tumbuh dalam diri seorang hamba saat
menatap perhiasan dunia tidak akan menghasilkan apa pun kecuali kemurkaan Allah
Swt.
Mengapa
Allah murka?
Karena saat
kita takjub kepada dunia seisinya, maka kita pasti akan melupakan-Nya.
Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Ya, karena kita lebih takjub kepada
ciptaan-Nya daripada kepada Sang Pencipta itu sendiri.
Sesungguhnya
inilah bentuk kebutaan mata hati. Sebagian besar dari manusia jatuh cinta
kepada dunia yang diciptakan Allah Swt untuknya, daripada kepada Allah yang
telah begitu baik padanya. Kalau sudah demikian, layaklah bila Tuhan murka
kepada seseorang yang dengan perasaan takjub memandang kepada perhiasan dunia.
Bagaimana
mungkin seorang yang berakal lebih memilih pemberian daripada Sang Pemberi?
Maka,
renungkanlah nasihat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra ini, niscaya kita akan menemukan
kebenaran di dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar