Rabu, 25 April 2018

Kagum Terhadap Perhiasan Dunia


‘Aisyah ra berkisah kepada kita. Katanya, “Suatu ketika aku memakai baju besi baruku. Aku terus memandanginya dan merasa kagum terhadapnya.

Lalu, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, ‘Apa yang engkau lihat?! Sesungguhnya Allah tidak melihat kepadamu!!!’

 
Aku bertanya, ‘Kenapa bisa begitu?’ 

Abu Bakar ra menjawab, ‘Tidakkah engkau ketahui, ketika seorang hamba dihinggapi rasa takjub terhadap perhiasan dunia, maka Allah Swt murka kepadanya hingga Dia memisahkan perhiasan itu dengannya.”

 
Aisyah berkata, ‘Lalu, aku lepas pakaian itu dan aku sedekahkan.’ 

Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, ‘Mudah-mudahan yang engkau lakukan bisa menghapus dosa-dosamu.’

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Tahdzibu Hilyatil Auliya’, I/60.

Perhiasan dunia memang selalu menarik bagi siapa pun yang menatapnya penuh hasrat memiliki. Namun, keadaannya yang demikian itu tetaplah tidak akan mampu membawa siapa pun yang memilikinya atau mengaguminya ke jenjang kemuliaan. Kepada ‘Asiyah ra yang terkagum-kagum menatap baju besi baru miliknya, Abu Bakar Ash-Shiddiq ra memberikan nasihat agar tidak melakukan hal yang seperti itu.

Menurut beliau, rasa takjub yang tumbuh dalam diri seorang hamba saat menatap perhiasan dunia tidak akan menghasilkan apa pun kecuali kemurkaan Allah Swt. 

Mengapa Allah murka?

Karena saat kita takjub kepada dunia seisinya, maka kita pasti akan melupakan-Nya. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Ya, karena kita lebih takjub kepada ciptaan-Nya daripada kepada Sang Pencipta itu sendiri.

Sesungguhnya inilah bentuk kebutaan mata hati. Sebagian besar dari manusia jatuh cinta kepada dunia yang diciptakan Allah Swt untuknya, daripada kepada Allah yang telah begitu baik padanya. Kalau sudah demikian, layaklah bila Tuhan murka kepada seseorang yang dengan perasaan takjub memandang kepada perhiasan dunia. 

Bagaimana mungkin seorang yang berakal lebih memilih pemberian daripada Sang Pemberi? 

Maka, renungkanlah nasihat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra ini, niscaya kita akan menemukan kebenaran di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar