Hadits Pertama:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَطْلُعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ
لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكٍ
أَوْ مُشَاحِنٍ
Dari Mu’adz bin Jabal, “Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Allah Swt memperhatikan hambaNya (dengan penuh rahmat) pada
malam Nishfu Sya’ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali
orang musyrik dan musyahin (orang munafik yang menebar kebencian antar sesama
umat Islam)”. (HR Thabrani fi
Al Kabir no 16639, Daruquthni fi Al Nuzul 68, Ibnu Majah no 1380, Ibnu Hibban
no 5757, Ibnu Abi Syaibah no 150, Al Baihaqi fi Syu’ab al Iman no 6352, dan Al
Bazzar fi Al Musnad 2389. Peneliti hadis Al Haitsami menilai para perawi hadis
ini sebagai orang-orang yang terpercaya. Majma’ Al Zawaid 3/395)
قَالَ الأ البَانِي فِِي "السِّلْسِلَةِ
الصحِيْحَةِ" 3 / 135 : حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ، رُوِيَ عَنْ جماعَةٍ مِنَ
الصحَابَةِ مِنْ طُرُقٍ مُختَلِفَةٍ يَشُدُّ بَعْضُهَا بَعْضًا وَهُمْ مُعَاذُ
بْنُ جَبَلٍ وَأَبو ثَعْلَبَةَ الخُشَنِِي وَعَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو وَأَبو
مُوْسَى الأشْعَرِي وَأَبو هُرَيْرَةَ وَأَبو بَكْرِ الصِّدِّيْقُ وَعَوْفُ بْنُ
مَالِكٍ وَعَائِشَة
Albani
berkata: “Ini adalah HADIS SAHIH. Diriwayatkan dari banyak sahabat dengan jalur
riwayat yang berbeda-beda, yang saling menguatkan. Mereka adalah Muadz bin
Jabal, Abu Tsa’labah al-Khusyani, Abdullah bin Amr, Abu Musa al-Asy’ari, Abu
Hurairah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Auf bin Malik dan Aisyah” (as-Silsilah
ash-Shahihah 3/135)
Hadits Kedua:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اِن اللهَ تَعَالََى يَدْنُوْ مِنْ خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِمَنِ اسْتَغْفَرَ الا
الْبَغِيَّ بِفَرْجِهَا وَالْعَشَّارَ (رواه الطبراني فِي الكبير وابن عدي عن
عثمان بن أبِي العاص وقال الشيخ المناوي ورجاله ثقات اه التيسير بشرح الجامع
الصغير 1 / 551
"Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya (rahmat)
Allah Swt mendekat kepada hambaNya (di malam Nishfu Sya'ban), maka mengampuni orang
yang meminta ampunan, kecuali pelacur dan penarik pajak." (HR al-Thabrani
dalam al-Kabir dan Ibnu 'Adi dari Utsman bin Abi al-'Ash. Syaikh al-Munawi berkata: Perawinya
terpercaya. Baca Syarah al-Jami' ash-Shaghir 1/551)
Hadits Ketiga:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَنْزِلُ اللهُ تَعَالََى لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ نَفْسٍ إِلا
إِنْسَانًَ فِي قَلْبِهِ شَحْنَاءُ أَوْ
مُشْرِكًا بِِاللهِ عَز وَجَل (قال الحافظ ابن حجر هذا حديث حسن أخرجه الدارقطنِي
فِي كتاب السنة عن عبد الله بن سليمان على الموافقة وأخرجه ابن خزيمة فِي كتاب
التوحيد عن أحمد بن عبد الرحمن بن وهب عن عمه اه الامالي 122
“Rasulullah bersabda: “(Rahmat) Allah Swt turun di malam
Nishfu Sya’ban, maka Allah akan mengampuni semua orang kecuali orang yang di
dalam hatinya ada kebencian kepada saudaranya dan orang yang menyekutukan Allah."
(al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: "Hadis ini hasan. Diriwayatkan oleh Daruquthni dalam
as-Sunnah dan Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid, Baca al-Amali 122)
Al-Hafidz
Ibnu Hajar juga meriwayatkan hadis yang hampir senada dari Katsir bin Murrah:
عَنْ كَثِيْرِ بْنِ مُرَّةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَبَّكُمْ يَطَّلِعُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
إِلََى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لَهُمْ كُلِّهِمْ اِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ مُشْرِكًا أَوْ مُصَارِمًا (المطالب
العالية للحافظ ابن حجر العسقلاني 3 / 424
Dari Katsir bin Murrah bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Sesungguhnya Tuhan kalian melihat di malam Nishfu Sya’ban kepada hamban-Nya,
maka Ia memberi ampunan kepada mereka semuanya kecuali orang yang menyekutukan
Allah dan memutus kekerabatan.” (Al-Mathalib Al-Aliyah 3/242)
Kesimpulan Hadits Malam Nishfu Sya’ban
فَهَذِهِ الأحَادِيثُ بِمَجْمُوعِهَا حُجَّةٌ عَلَى مَنْ
زَعَمَ أَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ فِِي فَضِيْلَةِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
شَيْءٌ، وَاللهُ تَعَالَى أَعْلَمُ. تحفة الْحوذي شرح سنن الترمذي ج 2 ص 277
“Hadits-hadits di atas secara keseluruhan merupakan
sebuah hujjah yang membantah anggapan sebagian ulama yang berpendapat bahwa
tidak ada satupun dalil kuat yang menjelaskan tentang keutamaan malam nishfu
Sya’ban”. (Syekh
Al-Mubarkfuri, Tuhfah al-Ahwadzi Syarh Sunan al-Tirmidzi, II/277)
0 komentar:
Posting Komentar