Soal : Karena apa kita yakin adanya Allah Subhanahu wata'ala?
Kita yakin dan mantap bahwa Allah Subhanahu wata'ala itu ada karena pengaruh-pengaruh kekuasaan-Nya dan bukti-bukti kebjaksanaan-Nya yang kita saksikan --sekalipun kita tidak melihat-Nya dengan mata kepala dan tidak mendapati hakikat-Nya dengan pikiran atau angan-angan kita-- sebab di dalam benda buatan (makhluk) tersebut terdapat dilalah atau petunjuk terhadap pembuatnya dan dalam keteraturannya terdapat tanda Sang pembuat yang bijak.
Demikian juga dengan seseorang yang melihat sebuah bangunan yang menjulang tinggi, tentu ia mengerti bangunan itu pasti ada yang membuatnya. Barangsiapa yang melihat sebuah tenda yang berdiri di tanah lapang, maka ia mengerti bahwa kemah tersebut pasti ada yang mendirikan, sebagaimana juga orang yang melihat makhluk di bumi dan langit akan mantap dan yakin bahwa semuanya ada yang membuatnya yang kemampuan dan sifat-sifat-Nya sangat sempurna.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
أَفَلاَ يَنْظُرُوْنَ إِلَى اْلإبِلِ
كَيْفَ خُلِقَتْ. وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ. وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ
نُصِبَتْ. وَإِلَى اْلأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
“Maka
apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan, dan langit, bagaimana ia
ditinggikan? Dan
gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS. Al-Ghasyiyah [88] : 17-20)
وَآيَةٌ
لَهُمُ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا هُمْ مُظْلِمُوْنَ. وَالشَّمْسُ
تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ
“Dan
suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami
tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam
kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yasin [36]
: 37-38)
Ciptaan-ciptaan Allah Subhanahu wata'ala dan makhluk-makhluk-Nya di bumi dan langit semua menjadi saksi atas ketuhanan-Nya dan menegaskan ke-Esa-an-Nya. Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang yang berkata :
Sungguh mengherankan, bagaimana Tuhan didurhakai, atau bagaimana orang yang ingkar mengingkari-Nya.
Dalam segala sesuatu ada tanda yang menunjukkan bahwa Tuhan itu hanya satu.
Dan Allah mempunyai pengaruh nyata dalam setiap gerak dan diam.
Sebagian ulama pernah ditanya tentang dalil keberadaan Allah Subhanahu wata'ala, lalu ia menjawab "Kotoran unta menunjukkan adanya unta, kotoran keledai menunjukkan adanya keledai, bekas telapak kaki di jalan menunjukkan adanya orang yang lewat di situ, dan langit yang memiliki bujur (zodiac), bumi yang memiliki banyak lintasan dan celah, dan laut yang memiliki banyak gelombang, semuanya menunjukkan Sang Pencipta yang Maha Teliti."
Imam Abu Hanifah dalam sebuah dialog dengan orang-orang atheis mengatakan, "Apakah masuk akal, sebuah kapal yang meluncur di permukaan laut yang dalam, diterpa gelombang dahsyat dan angin kencang, sedangkan kapal tetap berjalan lurus tanpa nakhoda?"
Orang-orang atheis itu menjawab, "Tidak, tidak dapat diterima akal."
Imam Abu Hanifah berkata, "Apabila hal itu tidak dapat diterima akal, maka bangaimana mungkin alam raya yang membentang atas dan bawah beserta kondisi yang beraneka ragam ini tanpa ada yang membuat?"
Perlu diingat, bahwa orang yang merenungkan bumi, langit dan keajaiban-keajaiban makhluk-makhluk di antara keduanya dan tidak mempercayai bahwa semuanya mempunyai Tuhan dan pencipta, maka orang itu tidak sehat akal pikirannya dan gelap hatinya, ia mengalami desersi dan ia diselimuti kerusakan. Orang tersebut termasuk yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wata'ala dalam Al-Qur'an :
وَلَقَدْ
ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإنْسِ لَهُمْ قُلُوْبٌ لاَ يَفْقَهُوْنَ
بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَ يَسْمَعُوْنَ
بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُوْنَ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf [7] : 179)
Binatang-binatang ternak dan hewan-hewan lainnya, bahkan tumbuh-tumbuhan dan batu-batuan saja mengakui penciptanya sebagai Tuhan yang Maha Esa, andaikata dapat berbicara, pasti mengungkapkan pengakuannya itu.
Allah Subhanhu wata'ala berfirman :
تُسَبِّحُ
لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَاْلأَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ
يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لاَ تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيْمًا
غَفُوْرًا
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang
ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’ [17] : 44)
أَوَلَمْ
يَرَوْا إِلَى مَا خَلَقَ اللهُ مِنْ شَيْءٍ يَتَفَيَّأُ ظِلاَلُهُ عَنِ الْيَمِيْنِ
وَالشَّمَائِلِ سُجَّدًا لِلَّهِ وَهُمْ دَاخِرُوْنَ، وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي اْلأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ وَالْمَلاَئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ،
يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan
Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud
kepada Allah, sedang mereka berendah diri? Dan kepada Allah sajalah bersujud
segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan
(juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan
melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (QS. An-Nahl [16] : 48 – 50)
0 komentar:
Posting Komentar