Diriwayatkan
bahwa Sayidina Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata:
“Janganlah kalian enggan mencari rezki, sehingga kalian hanya berkata, ‘Ya
Allah…, berilah aku rezki’, padahal ia tahu bahwa langit tidak akan mungkin
menurunkan hujan emas atau pun perak. Sesungguhnya Allah memberikan
rezki kepada manusia melalui perantara manusia yang lain.”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam Kitab Al-Aqdul Farid, II/325.
Melalui perkataannya ini, Sayidina Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu
menasihatkan kepada kita agar dalam persoalan rezki tidak hanya berharap kepada
Allah, namun harus diiringi dengan usaha mencarinya di permukaan bumi ini. Allah memang
telah menjamin rezki setiap makhluk yang diciptakan-Nya, dan rezki untuk
seseorang takkan mungkin tertukar dan terberikan kepada orang lain yang tidak
berhak menerimanya.
Namun
demikian, Allah tak pernah memberikan informasi kepada kita di mana rezki kita
Dia letakkan. Yang jelas, rezki itu telah disebar oleh-Nya di permukaan bumi
ini dan kita berkewajiban untuk mencari dan mendapatkannya. Adalah sikap yang
tidak baik bila kita hanya menengadahkan tangan kepada Tuhan mengharap turunnya
rezki, namun tidak mau berusaha memaksimal potensi yang dianugerahkan-Nya dalam
diri kita sebagai sarana untuk memperoleh rezki tersebut.
Allah memberikan kepada kita berbagai macam kemampuan, salah satu tujuannya
adalah agar kita menggunakannya sebagai media memperoleh rezki yang telah
dijamin Allah untuk kita. Usaha nyata sekecil apapun untuk mendapatkan
rezki dari Allah perlu kita lakukan. Janganlah kemalasan kita untuk berusaha
kita bungkus dengan jubah doa dan kepasrahan kepada Allah semata. Tuhan tidak
menyukai hamba-hamba-Nya yang malas berusaha.
Maka, mulai
detik ini bangkitlah! Pandanglah semesta ini dan lakukan semaksimal mungkin apa
saja yang bisa Anda lakukan terhadapnya. Percayalah, di sana akan Anda temukan
rezki yang telah Allah persiapkan untuk Anda. Berbuatlah! Jangan sekedar
berharap. Karena langit tak mungkin mampu menyediakan untuk Anda emas dan
perak. Apalagi menghujani Anda dengan keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar