Sabtu, 14 Juli 2018

Maka Kehidupan Akan Menjadi Milikmu



Diriwayatkan bahwa Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu pernah memberi pesan kepada Khalid bin Walid radhiyallahu 'anhu. Dalam pesannya itu Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berkata:

“Hindarilah kemewahan, niscaya ia akan mengikutimu. Dan kejarlah kematian, niscaya kehidupan akan menjadi milikmu.”

Tegukan Hikmah:
Nasihat ini termaktub dalam Kitab Al-Aqdul Farid, I/34.

Melalui pesan ini, Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu hendak menasihatkan kepada kita agar jangan menjadikan kemewahan sebagai tujuan dari setiap usaha yang kita lakukan. Sesungguhnya dalam agama ini tidak terlarang bagi seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya untuk hidup bergelimang harta. Hidup yang penuh kecukupan, bahkan berkelebihan, merupakan salah satu bentuk anugerah kemurahan Tuhan kepada hamba-Nya. Namun yang perlu diperhatikan adalah tidak menjadikan kemewahan dan gelimangan harta itu sebagai tujuan hidup. Kalau kita menjadikannya sebagai tujuan hidup, maka nilai kehidupan kita ini tidak lebih dari apa yang kita peroleh itu. 

Di sisi lain, saat kita menjadikan kemewahan sebagai tujuan seluruh usaha yang kita lakukan, maka kita akan menjadi budaknya. Segala cara akan kita pergunakan, bahkan dengan menutup mata terhadap hukum-hukum Tuhan, demi mendapatkannya. Perilaku hidup yang seperti ini tentu saja tidak baik. Kita akan diserang oleh berbagai macam tekanan batin saat kita tak memperoleh apa yang kita inginkan, dan itu pasti akan merugikan diri sendiri.

Hal itu hanya bisa kita hindari jika kita tidak menjadikan kemewahan sebagai tujuan usaha. Jika itu kita lakukan, Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berkata, “Kemewahan akan mengikutimu”, maksudnya kemewahan akan menempatkan diri di belakang kita. Ia tidak lagi menjadi sesuatu yang paling berarti, yang jika tidak diperoleh akan menyebabkan kesusahan hati. Bila ia sudah berada di belakang kita, hati dan pikiran kita akan terbebas dari belenggunya, sehingga kita bisa mencapai tujuan yang jauh lebih bernilai dan mulia dibandingkan hanya sekedar mengumpulkan kemewahan dunia. 

Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu juga mengatakan, “Kejarlah kematian, niscaya kehidupan akan menjadi milikmu.” Artinya, kejarlah segala sesuatu yang bisa membuatmu bahagia di kehidupan setelah kematianmu di dunia ini, niscaya hidup ini benar-benar menjadi milikmu. Ya, kalau kita sadar ada kebahagiaan yang lebih hakiki di seberang kematian kita, maka kita akan berusaha untuk menggapainya. Dan itu hanya bisa kita gapai bila di dunia ini kita melakukan berbagai macam amal kebajikan yang mengundang keridhaan Tuhan. Hidup ini akan menjadi milik kita, maksudnya, kita benar-benar akan merasakan bahwa kita hidup jika kita bermanfaat bagi semua makhluk yang ada di sekitar kita. Bukankah hidup ini bermakna jika ia bermanfaat bagi kita? Perhatikanlah orang-orang yang bunuh diri. Mengapa mereka melakukannya? Salah satu alasannya adalah karena mereka tak merasakan lagi adanya manfaat yang dapat mereka peroleh dari kehidupannya di dunia ini. Maka, jika Anda selalu berbuat baik dan banyak orang yang merasakan kebajikan Anda, maka sungguh Anda telah memiliki kehidupan ini.

0 komentar:

Posting Komentar