Diriwayatkan
bahwa Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu pernah memberi pesan kepada Khalid bin Walid radhiyallahu 'anhu. Dalam
pesannya itu Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berkata:
“Hindarilah
kemewahan, niscaya ia akan mengikutimu. Dan kejarlah kematian, niscaya
kehidupan akan menjadi milikmu.”
Tegukan Hikmah:
Nasihat ini
termaktub dalam Kitab Al-Aqdul Farid, I/34.
Melalui pesan ini, Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu hendak menasihatkan kepada kita agar jangan
menjadikan kemewahan sebagai tujuan dari setiap usaha yang kita lakukan. Sesungguhnya
dalam agama ini tidak terlarang bagi seorang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya untuk hidup bergelimang harta. Hidup yang penuh kecukupan, bahkan
berkelebihan, merupakan salah satu bentuk anugerah kemurahan Tuhan kepada
hamba-Nya. Namun yang perlu diperhatikan adalah tidak menjadikan kemewahan dan
gelimangan harta itu sebagai tujuan hidup. Kalau kita menjadikannya sebagai
tujuan hidup, maka nilai kehidupan kita ini tidak lebih dari apa yang kita
peroleh itu.
Di sisi lain, saat kita menjadikan kemewahan sebagai tujuan seluruh usaha
yang kita lakukan, maka kita akan menjadi budaknya. Segala cara
akan kita pergunakan, bahkan dengan menutup mata terhadap hukum-hukum Tuhan,
demi mendapatkannya. Perilaku hidup yang seperti ini tentu saja tidak baik.
Kita akan diserang oleh berbagai macam tekanan batin saat kita tak memperoleh
apa yang kita inginkan, dan itu pasti akan merugikan diri sendiri.
Hal itu
hanya bisa kita hindari jika kita tidak menjadikan kemewahan sebagai tujuan
usaha. Jika itu kita lakukan, Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berkata, “Kemewahan akan
mengikutimu”, maksudnya kemewahan akan menempatkan diri di belakang kita.
Ia tidak lagi menjadi sesuatu yang paling berarti, yang jika tidak diperoleh
akan menyebabkan kesusahan hati. Bila ia sudah berada di belakang kita, hati
dan pikiran kita akan terbebas dari belenggunya, sehingga kita bisa mencapai
tujuan yang jauh lebih bernilai dan mulia dibandingkan hanya sekedar
mengumpulkan kemewahan dunia.
Sayidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu
juga mengatakan, “Kejarlah kematian, niscaya kehidupan akan menjadi
milikmu.” Artinya, kejarlah segala sesuatu yang bisa membuatmu bahagia di
kehidupan setelah kematianmu di dunia ini, niscaya hidup ini benar-benar
menjadi milikmu. Ya, kalau kita sadar ada kebahagiaan yang lebih hakiki di
seberang kematian kita, maka kita akan berusaha untuk menggapainya. Dan itu
hanya bisa kita gapai bila di dunia ini kita melakukan berbagai macam amal
kebajikan yang mengundang keridhaan Tuhan. Hidup ini akan menjadi milik kita,
maksudnya, kita benar-benar akan merasakan bahwa kita hidup jika kita bermanfaat
bagi semua makhluk yang ada di sekitar kita. Bukankah hidup ini bermakna jika
ia bermanfaat bagi kita? Perhatikanlah orang-orang yang bunuh diri. Mengapa
mereka melakukannya? Salah satu alasannya adalah karena mereka tak merasakan
lagi adanya manfaat yang dapat mereka peroleh dari kehidupannya di dunia ini.
Maka, jika Anda selalu berbuat baik dan banyak orang yang merasakan kebajikan
Anda, maka sungguh Anda telah memiliki kehidupan ini.
0 komentar:
Posting Komentar